POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN DI KABUPATEN SERANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WEIGHTED OVERLAY
Potential Development of Agropolitan Area in Serang Regency Using Weighted Overlay Model
DOI:
https://doi.org/10.47323/ujes.v2i2.125Keywords:
agropolitan area, regional, districtAbstract
The development of the Agropolitan Area aims to increase the income and welfare of the community through accelerating regional development and increasing the attachment of villages and cities. The purpose of this study was to map and determine the location of the agropolitan area and to analyze the area of the agropolitan area that was feasible to be developed in Serang Regency, Banten. The analysis used is Weighted Overlay Analysis. Areas that have the potential to be used as agropolitan areas are scattered in several sub-districts. The sub-districts that have a very large area used as an agropolitan area are Pabuaran District with an area of 356.2 hectares and Cikande District with an area of 315.25 hectares.
References
Bahasoan, H. 2011. Pola Penguasaan Lahan Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Usahatani Padi Sawah di Kabupaten Buru. Media Trend. Vol. 6 No.1, hal.50-71.
Barus, B. Wiradisastra. U. S. 2009. Sistem Informasi Geografis: Sarana Manajemen Sumberdaya. Laboratorium Pengindraan Jauh dan Kartografi, Jurusan Tanah Fakultas Pertanian IPB, Bogor.
Haris, W. A., Sarma, M. & Falatehan, A.F. (2017). Analisis Peranan Subsektor Tanaman Pangan terhadap Perekonomian Jawa Barat. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan). Vol .1, (3), 231-242.
Jauhari, A. 2020. Pemanfaatan SIG Untuk Pemetaan Kawasan Produksi Komoditas Unggulan Tanaman Pangan di Kabupaten Pacitan (GIS Utilization for Mapping the Leading Food Crops Commodities Production Area in Pacitan Regency). Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan). 4 (3) : 154-171
Kementerian Pekerjaan Umum. 2012. Agropolitan dan Minapolitan : Konsep Kawasan Menuju Keharmonisan. Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PU, Jakarta.
Khoirunnisa, L. Kurniawan, F. 2019. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Komoditas Pertanian dan Informasi Iklim Berbasis Slim Framework . Sains, Aplikasi, Komputasi dan Teknologi Informasi. Vol 1, No 1, pp. 16-23.
Khusnawati, N.A. Kusuma, A.P. 2020. Sistem Informasi Geografis Pemetaan Potensi Wilayah PeternakanMenggunakan Weighted Overlay. Jurnal MNEMONIC. Vol 3, No. 2, 21-29.
Murty, B.D.A. Domai, T. Riyanto. 2016. Implementasi Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Sembalun Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Pembangunan dan Alam Lestari. Vol. 7, No.2 : 134-142
Nyerges, T.L., Jankowski, P. 2010. Regional and Urban GIS: A Decision Support Approach. The Guilford Press.
Priyadi. Sedyono, E. Joko, P.Y. 2020. Penataan Ruang Kawasan Agropolitan di Kabupaten Semarang dengan Metode Artificial Neural Network. TRANSFORMATIKA, Vol.17, No.2, pp. 134 – 148.
Rohma, A. Rahmawati, F. 2020. Pengembangan Kawasan Agropolitan Berbasis Komoditas Unggulan Tanaman Hortikultura di Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Jurnal Kajian Ekonomi an Kebijakan Publik. Vol. 5 No. 2 : 237-246.
Safitri, D. Widiharih, T. Wilandari, Y. Saputra, A.H. 2012. Analisis Cluster Pada Kabupaten/Kota di Jawa Tengah Berdasarkan Produksi Palawija. Media Statistika, 5 (1), 11-16.
Simanjuntak, D. Sirojuzilan. 2013. Potensi Wilayah Dalam Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Toba Samosir. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Vol. 1, No. 3.